- Pantun berdukacita - Pantun kiasan - Pantun budi - Pantun nasihat - Pantun agama - Pantun Kasih-sayang - Pantun nasib 3. Pantun enam kerat 4. Pantun lapan kerat 5. Pantun sepuluh kerat 6. Pantun dua belas kerat 7. Pantun tiga belas kerat 8. Pantun berkait Contoh: Pantun kanak-kanak; a) Pantun Dua Kerat Sudah gaharu cendana pula, Sudah tahu
2. Karmina atau Pantun kilat (Pantun 2 larik; 1 sampiran dan 1 isi. Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula. Dahulu parang sekarang besi Dahulu sayang sekarang benci. 3. Talibun (Parma 6 larik: 3 sampiran, 3 isi) Kalau anak pergi ke lepau
Namun apabila dikembalikan pada kaidah pantun sebagaimana dijelaskan dalam lansiran Kurikulum Pelajarancg di atas, contoh tersebut belumlah memenuhi syarat sebagai sebuah pantun yang benar karena ada kaidah yang diingkari yaitu rimanya yang belum berpola a-b-a-b, meskipun kaidah lain sudah terpenuhi. Akan menjadi bait pantun yang benar apabila
Pantun yang paling umum terdiri dari 4 baris. Pantun karmina berpola a-a. Salah satu contoh pantun versi ini yang paling terkenal adalah: Sudah gaharu cendana pula. Sudah tahu bertanya pula. Pantun Kilat atau Karmina tema "CANTIK" Sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula kura-kura dalam perahu pura-pura tidak tahu gelatik di pohon jati
Sudah gaharu, cendana pula. Sudah tahu, bertanya pula. Atau yang sangat dikenal di tahun 90-an seperti di bawah ini: Satu titik dua koma. Kamu cantik siapa yang punya? Ada juga pantun yang biasa ditulis di akhir surat. Pada era 90-an, sebelum ada hape maupun internet, muda mudi biasanya mengirimkan surat kepada seseorang yang disukainya.
- Pantun nasihat - Pantun agama - Pantun kasih sayang - Pantun nasib 3. Pantun enam kerat 4. Pantun lapan kerat 5. Pantun sepuluh kerat 6. Pantun dua belas kerat 7. Pantun empat belas kerat 8. Pantun berkait Contoh: • Pantun dua kerat • Pantun kanak-kanak Sudah gaharu cendana pula, Sudah tahu bertanya pula. • Pantun empat kerat • Pantun
XrSxj9.
pantun sudah gaharu cendana pula